LUCKY DRAW ISTIMEWA CHOPPER KEBO BULE MOTIF CIREBON

Keren bro tangki dan airbrushnya
Keren bro tangki dan paintingnya

Kustomfest, Festival Kustom Kulture Indonesia, selalu mengapresiasi pengunjung yang hadir untuk melihat karya-karya terbaik Indonesia  dengan menyediakan satu unit Lucky Draw. Soal pembuatan Lucky Draw, Retro Classic Cycles Yogyakarta bukan sekadar mengkreasi sisi engineering yang berbeda, namun dari detail konsep pun hadir dengan pemikiran berlatar belakang budaya Nusantara dipadukan aspek teknologi istimewa.

”Kustomfest adalah event yang memadukan antara art dan engineering di mana semua penggemarnya datang dari seluruh Indonesia. Inilah tempat kami mencurahkan segala gagasan, ide dan kemampuan rancang bangun kendaraan berlatar inovasi. Ini termasuk yang melatarbelakangi kami membuat lucky draw di Kustomfest,” buka Lulut Wahyudi.

tampak dari depan, ape hanger banget gitu lowh
tampak dari depan, ape hanger banget gitu lowh

Dan tahun ini, dari berbagai perjalanan seorang Lulut Wahyudi yang terus menyebarkan virus untuk berkarya dalam konteks kustom kulture kepada para builder di daerah, menangkap warisan luhur budaya Cirebon. Kereta Paksi Naga Limandi Kesultanan Kanoman yang dibuat pada Tahun 1350 Saka atau tahun 1428 Masehi oleh Pangeran Losari, menjadi inspirasi Lulut Wahyudi merancang kustom bike Lucky Draw Kustomfest 2016 berjuluk Kebo Bule.

Hanya 30 hari pengerjaan, Lulut meramu inspirasi dari kereta Paksi Naga Liman ke dalam sosok motor kustom berbasis American Traditional Old School Chopper bernuansa motif Cirebon. Inilah yang tidak dilupakan Retro Classic Cycles di setiap karyanya, di mana sisi kearifan lokal tetap terjaga meski selalu mengajak untuk berwawasan global.

Kebo Bule dan Lulut Wahyudi owner Retro Classic Cycles Jogjakarta (pake topi merah)
Kebo Bule dan Lulut Wahyudi owner Retro Classic Cycles Jogjakarta (pake topi merah)

Dipilih gaya tradisional chopper Amerika, karena chopper itu selalu abadi.  Kebo Bule memang dipersembahkan sebagai karya istimewa di Kustomfest 2016 bertema Reborn Legend.  Dan Retro Classic Cycles sebagai pembuat Kebo Bule tidak “harus” berkiblat ke Jogja, namun apapun inspirasi budaya Nusantara seperti halnya motif Cirebonan ini bukti respek kami dikombinasikan dengan seni rancang bangun dalam dunia kustom.

“ Saya telah berkeliling daerah di Indonesia dan terus mempelajari bagaimana para builder merancang motornya dan teknik pengerjaannya. Melalui Kebo Bule ini, saya menyempurnakan apa yang didapatkan dengan memperhatikan semua sudut. Misalnya perpaduan fork springer dengan dimensi handlebar mini ape hanger untuk menjadi satu ciri sosok chopper bergaya tradisional namun tidak meninggalkan sisi ergonomis dan kenyamanan handling-nya ,” tegas Lulut.

Tetap kelihatan sentuhan Cirebonnya
Tetap kelihatan sentuhan Cirebonnya

Soal pemilihan mesin American V Twin Sportster pun, Lulut tidak serta merta mengaplikasikan ke dalam frame rigid rancangannya. Namun, penuh dengan rekayasa seni agar berbanding sejajar bersama karya handmade Retro Classic Cycles, termasuk aksesori mesin dari EMD. Dalam hal painting, Lulut juga kini tengah mendorong painter muda Titah Argayoga dari Retro Syndicate Kustom Paint mengeksplorasi kemampuannya sehingga dipercaya melabur si Kebo Bule.

Ingin mendapatkan kustom bike spesial ini? Silakan beli tiketnya seharga Rp 50 ribu sebagai apresiasi Anda terhadap karya anak bangsa di JEC pada 8-9 Oktober 2016. Mantab! Unang

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*