
Ada yang asyik di event Dragbike Purwodadi Piala Dandim Cup 2016 di alun alun kota Purwodadi(4/12). Pebalap yang masih berstatus pemula dapat perhatian dari Bambang Gadhu selaku promotor event. Kali ini ada kelas kelas wajib buat pemula pemula. Gelar juara umum 1 sampai 3 diganjar hadiah uang dan asyiknya lagi pebalap pemula juga boleh ikutan di kelas poin seeded. Sedangkan seeded tidak bisa ikut kelas poin pemula atau lokalan.

Bambang selaku owner event organiser Gadhuro Sport Club memang sudah cukup lama memertimbangkan hal tersebut. Dan baru bisa terlaksana di Drabgike Purwodadi Dandim Cup. Urusan safety juga diberlakukan dengan tegas khususnya bagi seeded di kelas wajib harus memakai werpack. Sedangkan pemulanya yang ikut di kelas seeded masih dapat toleransi, tapi di event selanjutnya sudah harus pakai werpack.
“Biar adil saja, sebab pebalap pemula kan juga butuh pengakuan. Di event kami pebalap seeded sudah tak boleh ikut lokalan dan kelas pemula. Event selanjutnya kalau tak ada halangan kita bikin road race di kota Pati tanggal 17-18 Desember. Kan kita sudah 3 kali bikin dragbike jadi harus tayang road race,” kata Bambang Gadhu pada enginesport.co

Pebalap top dari Jateng, Jabar dan Jatim ngumpul disini. Termasuk Kiki Codet asal Demak yang lama absen karena mengalami tragedi kecelakaan di dragbike Semarang. Dalam proses penyembuhan kondisinya semakin membaik. Namun Kiki Codet tak menyerah hanya istirahat total. Tetapi justru dibuat ikutan balap dragbike. Walau kakinya masih terasa sakit dan masih gaspol semampunya Kiki Codet menganggapnya sebagai terapi penyembuhan yang terbaik.
“Ini baru ikut ke 3 kalinya, biar nggak manja saja dan sudah gatal pengin gaspol. Memang sih belum sembuh total, kaki masih sakit buat tumpuan dan oper gigi saat gaspol. Terapi penyembuhannya enakan ikut balap,” senyum Kiki Codet.
Bagaimana action dragbiker Bayu Ucil selaku pebalap tuan rumah?. Semakin membaik tentu saja tetapi masih agak sedikit kemrungsung. Dikelas wajib satu kelas yang mestinya bisa start mulus dan main aman karena poinnya sudah tertinggi eh malah kena jump start. Kejadiannya mirip awal tahun ini di kota dan event yang sama. Tinggal satu kelas, start dan jump start juga.

“Saya tidak tau kenapa bisa begitu mas, kok bisa mirip kejadiannya dengan bulan Januari disini. Perasaan juga sudah konsen, motor oke, eh tinggal satu kelas eh malah blong,” kata Bayu Ucil.
Bagi Bayu Ucil sendiri gelar juara umum di event lokalan sepertinya tidak terlalu menjadi prioritas utama. Tapi bermain sebaik mungkin di semua kelas yang diikutinya. Termasuk memanage sebuat tim balap Racing Hell dan bisnis aparel yang dimilikinya. Bagaimana bisa menjadi sebuah tim yang profesional dan berkembang lebih jauh lagi adalah sebuah priorits.

“Kalau cuma mikir gaspol saja mungkin hasilnya bisa lebih baik dari sekarang. Tapi hasil runer up di event kejurdanan dan event bergengsi seperti Pertamax Dragbike bagi saya sudah Alhamdulillah banget,” kata Bayu Ucil. Mantab bro. Unang
Leave a Reply