
Evan Satria adalah generasi baru pebalap pemula dari kota Pekalongan. Sebelumnya ada nama M Erfin yang ngetop di tim pabrikan Honda Trijaya Bandung. Kota Pekalongan memang punya banyak pebalap top pada jamannya, sebut saja Taufan Dinar Akbar dengan tim Mafatex. Nama lain yang juga populer adalah Arief Kurniawan, Ardian Pahlevi,Imam Failasuf.
Evan Satria yang terjun di kelas MP5 dan MP6 mulai debutannya di road race awal tahun 2106. Basicny adalah pebalap motocross dan cukup punya pretasi bagus di motocross. Untuk event road race kejurdanan sih sudah bisa nembus 5 besar. Sedangkan di event keras seperti Motoprix baru dua kali nembus 3 besar. Yaitu di event kejurnas Motoprix Solo dan Wonogiri, doi naik podium ke 3.

Style balapnya masih kental nuansa motocrossnya. Awal debutan membesut Yamaha dan pertengahan tahun mencoba keberuntungan memakai Honda. Perjuangannya di kancah kejurnas Motoprix cukup berat. Jatuh bangun saat race day hingga akhirnya dapat juara 3 di Motoprix Solo. Paling dramatis ketika action di kelas MP5 Motoprix Wonogiri, finish terdepan tapi karena melakukan jump start ia dipotong 20 detik dan hasilnya masih bertengger di podium 3.

“Saya harus rajin latihan lagi, masih banyak yang harus saya pelajari di road race,” kata Evan Satria pada enginesport.co.
Faktanya jatuh bangun masih melanda remaja asal Pekalongan ini, terakhir jatuh ketika ikut HDC di Purwokerto ia mengalami tabrakan dengan pebalap lain dan opname di rumah sakit. Kakinya patah dan harus dioperasi, beruntung sekarang Evan Satria sudah membaik kondisinya walau belum sembuh total. Kaki kirinya masih dibalut perban dan harus banyak istirahat. Cepat sembuh ya Evan Satria dan tetap semangat. Unang

Leave a Reply