Salah satu dragbiker beken asal Jogjakarta adalah Antonius Petruk. Belakangan ini actionnya di kancah dragbike 201 meter belum moncer lagi. Bahkan sekarang ia sorangan wae alias privateer. Ketika jadi joki tim privateer kendalanya adalah motor yang belum kompetetif alias tidak kencang. Faktor kesulitannya lebih banyak menyiasati motor yang tidak kencang. Walau secara skill Antonius Petruk tak diragukan lagi.
Walau begitu Antonius Petruk masih dipercaya jadi joki beberapa tim. Salah satunya adalah tim Taken H Andi dari kota hujan Bogor. Terjun di kelas di kelas Sport 2T TU 155 cc Antonius menggunakan motor setingan mekanik Penceng Setioko. Sementara itu ketika jadi joki tim lain kendalanya adalah motor yang belum kompetetif.
Setingan mesin Kawasaki Ninja RR tahun 2010 tergolong anyar dan belum maksimal. Motor berwarna ungu ini sudah meakukan riset dan uji cobanya di sirkuit permanen GDS Klaten. Di event bergengsi Kawahara IRC Indonesian Drag Championship di Sukoharjo Antonius Petruk gagal nembus babak penyisihan. Catatan waktunya hanya dikisaran 7.383 detik dan secara psikologis pria bertubuh kurus ini masih terbebani. Masih beruntung ia tidak tertangkap jump start.
“Setingan masih terus dibenahi, untuk putaran bawahnya sih sudah enak tapi putaran atas utamanya di gigi 5 dan 6 belum dapat,” kata Antonius Petruk pada enginesport.co
Setingan mesin sendiri masih dirahasiakan oleh Penceng. Diluar mesin knalpot Creampie jadi andalan. Sedangkan monoshoknya dipilih Gazi dari Thailand. Sokbreker ini bisa disetel reboundnya sampai 14 klik demi mendapat rebound yang pas dan sesuai dengan karakter Antonius Petruk. Termasuk mampu menahan hentakan gas saat start hingga ban tidak spin.
“Semoga di seri selanjutnya bisa masuk babak penyisihan, ini dulu yang penting,” harap Antonius Petruk. Sip! Unang
Leave a Reply