Kelas bebek 2Tak Tune Up 125 cc atau lazim disebut Underbone perkembangannya di Kejurda dan Kejurnas cukup signifikan. Tidak ada dominasi satu pebalap yang jadi juara 1 dan bertahan lama. Di Kejurnas Jateng dan DIY 2017 Irvan Cupenk dan Dedi Fermadi yang naik podium 1.

Sedangkan di event Kejurda Jateng, Delly Permana, Agus Bledug, Itang Indiel, Irfan Riyadoh, Salmin, Jojon AM selalu bergantian memegang juara 1. Mereka ini bisa dikatakan rajin ikut kelas Underbone. Tentu saja masih ada nama nama lain yang setia ikutan seperti Okky Andrean, Dhian Puper, Ian Kucit, Adi AW, Budi Utomo, Maulana, Ardian Pahlevy, Taufan Dinar Akbar dll.

Penghuni kelas Underbone sebetulnya cukup banyak, mencapai 30 lebih pebalap. Sayangnya tidak semuanya bisa rutin balap semua. Dedi Fermadi dan Bima Octavianus misalnya hanya balap jika waktunya senggang. Yang lainnya kebentur masalah dana dan motor yang kurang jos. Dari pantauan enginesport.co biasanya dalam event Kejurda tercatat ada 15 stater. Angka tersebut bisa naik dan turun di tiap Kejurda. Malah kadang cuma bisa beberapa stater saja yang ikutan.

Asyiknya lagi selalu ada pendatang baru walau sifatnya hanya sporadis. Tiba tiba nongol dan nanti lama nggak balap lagi. Kelas Underbone biasanya Open maka banyak pemula yang coba coba dan mengadu nasib dikelas Underbone. Menang di juara 1 berarti gengsi nya naik, kalau kalahpun dimaklumi kan masih pemula. Faktor biaya yang murah menjadi salah satu alas dan stratanya juga lebih tinggi dibanding 2Tak Standar.

Prediksi enginesport.co di tahun 2018 kelas Underbone 125 cc Open tetap menjadi primadona bagi tim tim privateer. Utamanya yang fokus di Kejurdanan, sedangkan puncaknya tentu saja di label Kejurnas. Bagi tim privateer event Kejurnas adalah ajang pembuktian, apalagi kalau bisa nembus podium tertinggi. Minimal di kisaran 3 besar saja pamor tim akan terdongkrak. Kesimpulannya kelas Underbone 125 cc Open masih menjadi primadona di dunia road race. Unang

Leave a Reply