Enginesport.co – Pirelli Motoprix Region 2 Putaran 1 di kota Purwokerto usai sudah. Event balap motor bergengsi yang ditayang oleh Orin Sugawa ini sukses. Ada dua catatan penting menandai road race berlevel Kejurnas tersebut. Pertama adalah promotor Orin Sugawa membuka kelas Consulation dan baru pertama kalinya dalam sejarah road race di Indonesia.
Apa itu kelas Consulation? Ini adalah kelas yang khusus diberikan buat pebalap yang tidak lolos QTT di kelas Bebek 150 cc 4Tak Standar Injeksi Pemula B atau acap disebut MP5. Maklum peserta kelas ini mencapai 50 lebih, sementara posisi grid hanya ada 24 saja. Biasanya yang lolos akan langsung pulang, terutama tim tim privateer.

“Kan kasihan juga mereka, jadi kita buka kelas Consulation agar mereka bisa merasakan duel di level Kejurnas. Tentu saja ada hadiahnya dan baru EO Bio Racing yang buka kelas ini,” kata Orin Sugawa pada enginesport.co.
Yang kedua tentu saja ulah back maker alias pebalap paling belakang yang tidak mau memberi jalan kepada pebalap paling depan yang akan menyalipnya. Jadi ketika pebalap leader sudah bisa mengitari satu lap dan pebalap paling belakang tersusul maka hukumnya bendera biru dikibarkan untuk pebalap paling belakang tadi. Agar tidak menghambat laju pebalap berikutnya yang sudah mengoverlapnya.
Tapi kejadian di Pirelli Motoprix Region 2 Putaran 1 di Purwokerto malah heboh. Lantaran pebalap back maker yang bernama Farid Yoga Prat tidak mau minggir saat dikibari bendera biru oleh Flag Marshal. Ini terjadi di kelas Bebek 150 cc 4Tak Standar Injeksi Pemula B atau MP5. Aditya Prakoso yang jadi leader sudah bisa melampaui back maker. Giliran Wahyu Nugroho eh si back maker Farid Yoga Prat tidak mau member jalan.

Bahkan sampai bertahan 7 lap hingga finish. Duel head to head antara pebalap tim pabrikan ini jadi terhambat gara gara ulah back maker. Kontan saja aksi Farid Yoga membuat marah dan geram terutama Wahyu Nugraha dan semua personel YMH YAMALUBE NHK IRC DID NISSIN NGK BAHTERA RT. Lucunya bin aneh ketika ditanya tentang bendera biru yang ditujukan padanya Farid Yoga malah menjawab tidak tahu. Lho?

Nalarnya ketika pebalap melewati gerbang start dan ada kibaran bendera pasti tahu dong. Karena pandangan mata manusia lebih luas dan pasti kelihatan warna biru yang mencolok. Bisa jadi jawaban itu bohong, lha buktinya Farid Yoga ternyata melihat dan tahu bendera kotak kotak tanda finish yang berkibar. Faktanya setelah bendera finish berkibar dengan sigap Farid Yoga segera melambatkan motornya dan sempat menempel Aditya Prakoso untuk memberikan ucapan selamat. Maklum pas finish posisi Farid Yoga si back maker berada di belakang Aditya Prakoso.
“Saya tidak melihat bendera biru dan saya tidak tahu artinya,” kata Farid Yoga ketika ditanya Juri, Pimpinan Lomba, wartawan dan petugas lainnya. Owalah! Yak kena skors 1 bulan. Unang
Leave a Reply