
Enginesport.co – Kejurnas Swallow Dragbike Region 2 putaran 1 di Cicangkal Bogor (22-23/4) dijejali 700 stater. Cukup banyak, sayangnya yang kelas Kejurnas tercatat hanya 34 stater saja. Pasalnya mayoritas peserta dan tim masih merasa keberatan dengan regulasi pendaftaran tim dan pemakaian ban tunggal. Hal tersebut juga di akui oleh H Bahrudin selaku promotor dari Bodisa Motorsport.
Terlepas dari masalah diatas animo gaspol di trek 201 meter makin memanas. Trek lurus landasan pacu TNI AL Cicangkal Bogor memang jos buat gaspol. Terlalu asyik dengan top speed akibatnya banyak yang mengabaikan momen start. Akibatnya bisa ditebak kalau pacuan jadi liar dan sukar dikendalikan. Yang cerdas adalah fokus di sokbreker untuk meredam liarnya motor.
Salah satunya adalah tim RCV Racing Shop yang turun di kelas 200 cc, Bracket 8 detik, Bracket 9 detik dan kelas Mekanik. Pacuannya sudah memakai sokbreker RCB Tipe SB2 Series untuk meredam liarnya motor. Sebelumnya tim RCV Racing Shop mengandalkan sokbreker standar modif.
“Saat latihan motor bawaannya tenang, bahkan ketika oper gigi motor tidak melayang. Makanya sekarang kami sangat pede,” kata Rudy Irawan Manajer tim RCV Racing Shop.
Hal sama juga terlontar dari mulut Risky Hidayat sang joki tim RCV racing Shop. Sebelumnya ia mengakui harus kerja keras ketika start lantaran menahan liarnya motor. Roda belakang banyak spin dan masih ditambah goyang keras. Maklum sokbreker standar modif tidak mampu bekerja sesuai harapan.
“Eh beda sekali setelah memakai sokbreker RCB Tipe SB2 Sereies. Saya bisa lebih cepat 3 detik dari waktu sebelumnya,” ujar Risky Hidayat.
Mekanik kawakan Santo Gunawan alias Akam lebih tegas mengatakan pilihan sokbreker RCB adalah tepat. Motor drag memang harusnya memakai sokbreker khusus buat balap alias bukan modifikasi. Mayoritas pemain memang masih banyak yang mengabaikan, padahal sokbreker adalah kunci penting diajang dragbike.
Sementara itu Zuheri Azmi bagian riset dan Pengembangan RCB memberikan input bahwa nyeting sokbreker RCB tidaklah susah. Setelah compress harus sesuai dengan bobot joki. Tambahin dikit supaya lebih hard untuk mengimbangi power mesin. Rebound justru disetel lambar agar tidak membal membal. Sip!. Unang
Leave a Reply