Enginesport.co – Tommy Richard Orlando dari tim privateer ROJOKOYO RACING STROKE 55 membuktikan menjadi yang terbaik di kelas Bebek 2Tak Underbone s/d 125 cc Open Motoprix Putaran 6 Wonosari Jogja. Kehadiran Underbone garapan Bima Aditya ini memang merajai di event Kejurda. Beredar kabar dianggap remeh ketika juara 1 di Motoprix seri 3 di tempat yang sama. Kemenanngan hanya dianggap sebuah keberuntungan saja.

Tugas berat Tommy Richard Orlando menepis anggapan tersebut mampu dieksekusi dengan baik. Mulai dari QTT yang menempati pole postion. Walau lagi lagi startnya lelet hingga tercecer di posisi 6 tapi masih tetap berada di group depan. Tetap tenang dan tidak grasa grusu gaspolnya membuat doi bisa mengovertake pebalap didepannya.
Ervantona, Jojon AM dan Delly Pramana satu persatu diambil alih. Tinggal Fery S Mumu yang jadi leader mulai di dekati oleh Tommy Richard Orlando. Fery S Mumu dari tim REKANE BALAP OTD PEKAJAMAN tak menyerah begitu saja. Di beberapa tikungan Tommy mencoba masuk dan membuahkan hasil di lap lap akhir.
“Kali ini lawan di Motoprix cukup berat ada 18 pebalap dan saya harus sabar. Motor cukup kencang, mendekati lap lap akhir baru saya gas habis habisan,” kata Tommy Richard Orlando

Kemenangan tersebut tak lepas dari peran Roni Hidayat selaku Manajer tim ROJOKOYO RACING STROKE 55. Ia memberikan input kepada Tommy Richard Orlando agar tidak jatuh saat balap karena ini event bergengsi Motoprix. Apalagi di seri ke 6 adalah ajang pembuktian bahwa mesin setingan mekanik Bima Aditya benar benar jos. Sekaligus kemenangan di seri 3 Motoprix Jogja bukan suatu keberuntungan.
“Knalpotnya pakai SMR Racing Muffler merek lokal tapi mampu mendongkrak tenaga motor. Sebelumnya pasang merek lain tapi nggak cocok. lantas pindah haluan pilih knalpot SMR. Hasilnya kita dua kali juara 1 di kelas Underbone event Kejurnas Motoprix” bangga Roni Hidayat. Mantab! Unang
Leave a Reply