Enginesport.co – LATURAMA SALSA RACING TEAM dari kota Semarang adalah tim lawas yang sampai sekarang masih eksis dan acap ikut balap baik level Kejurda atau Kejurnas. Memang belum punya pebalap tetap dan mengandalkan joki lepas. Grand Final Motoprix 2018 Surabaya jadi moment penting LATURAMA SALSA RACING TEAM dan ikut ambil bagian. Kali ini menggandeng Atorix Andhika P dari Purworejo.
Menggunakan motor setingan mekanik top Mlethis harusnya Atorix bisa memanfaatkan kelebihan tersebut. Tapi faktanya lain, turun dua kelas dan hanya bisa mendapat grid ke 19 kelas MP3 sedangkan MP5 nyantol di grid 13. Apalagi saat saat race day Atorix Andhika P tidak bisa berbuat banyak. Hasil akhir terlempar dari 10 besar dan ini hasil yang buruk. Biasanya dengan joki lain LATURAMA SALSA RACING TEAM acap dapat 5 besar.
“Sejak QTT Atorix mainnya kelek, racing line ngacau dan sering out pas ditikungan. Padahal setingan motor lagi jos josnya ini. Bener kan gridnya juga dapat belakang, berat lah,” kesal Heri Laturama sang owner tim.
Atorix sendiri terbiasa main di trek senggol, mungkin demam panggung membuat gaspolnya jadi berantakan. Harusnya dengan senjata motor ciamik minimal gaspolnya bisa merangsek di gerombolan depan. Satu agenda balap yang akan di ikuti LATURAMA SALSA RACING TEAM di tahun ini adalah YCR di sirkuit permanen Mijen Semarang.
“Kita turun di supporting kelasnya saja dan ini agenda terakhir di tahun 2018. Setelah itu motor kita kandangkan semuanya. Tahun 2019 kita fokus ke Motoprix saja dengan pebalap tetap yang sudah kita kontrak setahun. Biar lebih fokus, susah juga kalau nggak punya joki tetap mas,” kata Heri Laturama pada enginesport.co. Mantab dan sukses bos di tahun 2019. Unang
Leave a Reply