Enginesport.co – Di dunia balap khususnya kisaran tahun 2005 sampai 2011 tentu tidak asing lagi dengan nama Rizka Wibisono dari kota Wonosobo. Prestasinya di event Kejurda dan Kejurnas cukup ciamik, acap nembus 3 besar. Tipikalnya pebalap fighter, tak gampang menyerah dan cukup disegani lawan. Ditunjang skill bagus membuat Rizka Wibisono makin popular. Mengawali balap tahun 2005 namanya langsung meroket karena memang prestasinya cukup bagus.

Doi andalan tim privateer PUTRA SADELI Rizka Wibisono seangkatan dengan pebalap Zulfikar, Maulana Jaton dan Cross Gading Astrada. No start favoritnya #19, nomor ini sekaligus brand Rizka Wibisono selama berkarier di dunua racing. Pernah gabung di tim pabrikan Suzuki Magelang selama 1 tahun. Statusnya memang masih pebalap pemula. Sempat merasakan duel versus Nunung Adriyanto, Florianus Roy. Waktu itu sama sama masih berstatus pebalap pemula.
“Sempat balap bareng dengan Florianus Roy dan Nunung Adriyanto. Keduanya sudah punya nama top, menyenangkan bisa satu race dengan Florianus Roy dan Nunung Adriyanto. Waktu itu saya finish di belakang hehehehe kejadiannya pas event One Make Race Yamaha di sirkuit Tawang Mas Semarang,” kata Rizka Oon
Sebagai pebalap pemula yang cukup kenyang balapan pasti ada kejadian yang heroik. Pas event Kejurnas di sirkuit legendaris Mandala Krida Rizka Wibisono terjatuh ketika lampu merah padam tanda start di mulai. Bangun dan bejek gas lagi dan gaspol terus. Hebatnya doi masih bisa finish ke 2, jos tenan. Kalau bukan pebalap tahan banting plus punya skill tentu nggak akan bisa begini.

Rizka Wibisono mengakhiri karier balapnya pada tahun 2011. Lantas bisnis kulineran sekaligus menuntaskan kuliahnya di UNWIKU Purwokerto. Kemudian menikah dengan gadis pujaannya yaitu Anggieya Haris. Dikarunian dua putra Kaesang Wibisono dan Ganendra Wibisono. Perkembangan balap di jateng yang semakin bergairah memicunya untuk come back mengaspal lagi. 2018 doi ikutan road race yang kebetulan tayang di kotanya. Walau masih bisa meraih 5 besar podium namun doi mengakui sudah nggak kuat. Apalagi di era sekarang gaspolnya makin ganas.
“Phisik jelas sudah berkurang om dan psikologisnya juga udah drop. Jujur saya mengakui hal tersebut. Tapi jiwa balap saya juga tak bisa berhenti, makanya pilih balap Fun Race dan Trial Game Asphlat.

Namanya lelaki pasti punya kelangenan, kalau pria lain pilih pelihara burung Rizka Wibisono lebih suka mengurusi BMW 318i tahun 1996. Mobil bikinan Eropa ini sudah dimilikinya selama 15 tahun. Masih orisinil semua cuma ganti pelek saja. Sekarang lagi giat giatnya ngurusin kelangenannya setelah sekian lama nongkrong di garasi. Pastinya doi tahun 2019 siap gaspol lagi di ajang Fun Race dan Trial Game Asphalt, gas!. Unang
Leave a Reply