SEKARANG JAMANNYA ROAD RACE PAKAI TRANSPONDER, BAGAIMANA DENGAN JATENG?

Enginesport.co – Tahun 2018 menjadi catatan penting event road race di Jateng. Ketika wilayah lain seperti Jabar misalnya, sudah memakai transponder sejak lama. Di Jateng sampai tahun 2017 event Kejurdanya masih bertahan dengan system undian alias cabut stik. Seperti di ketahui sesi QTT menggunakan undian ini riskan kecurangan, udah gitu tidak fair sama sekali.

Suliung Giwa #95, lagi duel di road race Blora

Motor tercepat bisa menempati grid paling belakang dan bukan pole position. Makanya banyak pemerhati, pebalap, owner tim yang tidak suka dengan model cabut stik alias undian grid. Maklum sistim cabut stik alias undian juga rawan permainan nakal. Ada kabar grid depan bisa dimainkan alias bisa diboking dulu.

Transponder

Di Jateng sendiri pemakaian transponder hanya dilakukan oleh eo BIO RACING dari Purwokerto yang sering menggelar event bergengsi Kejurnas Motoprix. Sedangkan SOTECH event organizer dari Semarang adalah pelopor pemakaian transponder di level Kejurda pada awal tahun 2018. Lantas diikuti POETRA JAYA MANAGEMENT, yang ini malah dari seri perdana bikin road race sudah memakai transponder. Padahal POETRA JAYA MANAGEMENT eo baru tapi urusan transponder paling depan. Dan eo berikutnya adalah GADHURO, ini terjadi di road race Kudus. Dua seri sebelumnya GADHURO masih menggunakan sitim cabut undian.

“Kami adalah pelopor pemakaian transponder balap Kejurda, jadi kedepannya di event road race akan tetap memakai transponder,” ujar Rifki Arifianto alias Toyib, owner SOTECH.

Masuknya event bergengsi INDOCLUB dan MONTESZ di Jateng membuat road race semakin hot. Kedua event bergengsi ini adalah bikinan promotor dari Jabar, pastinya menggunakan transponder. SOTECH, POETRA JAYA MANAGEMENT  dan GADHURO sudah beres urusan transpondernya. Event seheboh apapun kalau system QTT nya pakai undian ya sama saja bohong. Bahkan mayoritas pebalap mengatakan salah satu ciri event bergengsi dan berkualitas adalah pemakaian transponder.

Rusman Fadhil dan Sulung Giwa keduanya acap gaspol di Kejurda Jateng

“Salah satu tolok ukurnya ya pemakaian transponder mas. Ini QTT yang adil dan tidak bisa dicurangi. Kalau pakai transponder kan adil motor tercepat dapat pole,” kata Rusman Fadhil pebalap top asal Papua yang acap gaspol di Jateng.

Asyiknya lagi dengan memakai transponder semua catatan waktu mulai dari latihan bebas dan QTT terdata. Pastinya sangat membantu mekanik untuk menemukan setingan yang pas. Data ini nantinya menjadi acuan buat event road race berikutnya di tempat yang sama atau sirkuit lain. Yang jelas lebih valid dibanding ngetime sendiri pakai stop wacth. Lap by lapnya lebih presisi dan akurat transponder. Bahkan data juga langsung tercatat di monitor dan crew balap bisa mengambil langsung datanya.

Harapannya di tahun 2019 dan seterusnya penggunaan transponder bisa diikuti oleh eo lain yang acap menayang road race. Di Jateng sendiri cukup banyak event organizer yang acap bikin road race tapi belum semuanya menggunakan tranponder. Yang jelas SOTECH, POETRA JAYA MANAGEMENT dan GADHURO sudah memakai transponder. Asyek, jos gandos!. Unang

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*