
Enginesport.co – Edrin Ahza Hartge memasuki tahun ke dua di event Kejurnas Pertamina Mandalika Racing Series 2025. Tahun lalu Edrin Ahza Hartge memulai debutan pertamanya. Waktu itu gabung di tim privateer Freeflow Motor Jogja. Actionnya menyita perhatian pemerhati balap, bertengger di urutan 17 klasemen dengan perolehan 23 poin. Hasil tersebut tergolong bagus untuk bocil dari Jogjakarta. Harusnya total poin bisa lebih sip lagi kalau saja Edrin Ahza Hartge tidak absen sekali lantaran cedera.
Di kelas Junior Sport 150 cc Usia 15 tahun Edrin Ahza Hartge harus duel versus pembalap ngetop seperti Dana Dyaksa Wida Pangestu, Valera Octavianus, Ziven Rosul Aby Salim dll. Walau harus jatuh bangun tetapi bocil yang masih berusia 12 tahun ini mampu meladeni. Mengalami 2 kali crash dan sekali absen lantaran cedera pas ikut event balap kejurda di Purbalingga.

“Edrin gabung di tim Smart Racing Jogja, ownernya Galang Hendra. Kalau tahun kemaren Edrin pakai Honda sekarang Yamaha R15. Semoga 2025 bisa lebih baik hasilnya, yup Edrin ikut full seri Kejurnas Pertamina Mandalika Series 2025,” kata Sapto ortu Edrin Ahza Hartge.
Selain Edrin Ahza Hartge, Smart Racing Jogja juga menurunkan Agfa Danindra Kurniady yang gaspol di kelas Nasional Sport 150 cc. Sedangkan Galang Hendra Pratama selaku owner ikutan gaspol kelas Nasional Sport 150 cc membela tim Yamaha BAF Yamalube Akai Jaya MBKW2 Racing.
Seri perdana Kejurnas Pertamina Mandalika Racing Series 2025 (12-13/4) sudah berlalu. Bagi Edrin Ahza Hartge hasil race 1 finish dan race 2 DNF buat modal menapak seri ke 2. Bocil berbakat ini harus adaptasi dengan besutan barunya. Yang nota bene karakternya jelas berbeda antara Honda dengan Yamaha.
Sedikit banyak Edrin cepat melakukan penyesuaian, faktanya pemakai no start #220 ini di Race 1 finish ke 19 dari 31 stater. Ini sekaligus menjadi pengalaman berharga buat Edrin Ahza Hartge. Dibutuhkan jam terbang dan latihan rutin nyempak Yamaha agar bisa menyatu dengan besutannya. Kalem Edrin Ahza Hartge, jalanmu masih panjang
“Harapan saya seri ke dua dan seterusnya finish Race 1 dan Race 2, syukur bisa mendulang poin. Saya tidak membebani target masuk 10 besar mengingat lawannya juga tidak enteng. Biarkan Edrin main los saja, semoga saja dia cepat memahami karakter motornya,”ujar Sapto. Sip, sukses buat Edrin!. Unang
Leave a Reply