Event balap bergengsi berlabel IRC Powertrack Championship berlangsung sukses di sirkuit Tambakboyo Ambarawa (7-8/5). Bagaimana tidak sukses dan keren kalau 20 pebalap senior dapat start money, syaratnya harus nembus QTT dan terikat kontrak oleh Powertrack. Asyiknya lagi event tersebut memasuki tahun yang ke 4. Berarti selain lancar jaya Powertrack tentunya makin diminati.
“Powertrack adalah ajang tertinggi Grasstrack bikinan Lightning Jakarta. Selain mendapat start money juara umum Powertrack tahun ini akan diikut sertakan di ajang Motocross Internasional yang bakalan tayang di Bangka Belitung Sumatra,” kata Richard Sutrisno selaku promoter lokal pada enginesport.co
Tambakboyo dipilih oleh Richard Sutrisno bukan tanpa alasan. Dua tahun lalu tempat yang sama juga pernah jadi ajang Kejurnas Motocross. Lintasan sepanjang 1,1km memang cukup memenuhi syarat. Variasi treknya cukup menantang dan kontur tanah cukup bagus dalam kondsi kering. Termasuk area padock cukup luas dan mampu menampung semua tim balap.
Agi Agassi dari tim KTM Dunlop Deus JAKT Okutimur Aggasi keluar sebagai juara kelas SE MX2 Open dengan perolehan total point sebanyak 45. Moto 1 Agi Agassi finish ke dua dan dapat poin 20. Dan lanjutdi Moto 2 ia berhasil finish pertama dengan poin 25. Diperingkat kedua ada nama Asep Lukman dari tim Dumasari Bostar Bonaharto ART Industries dengan total point 41.Diposisi ke 3 adalah Aaron Tanti yang memperkuat tim Dunlop jagung Pertamax Racing Orca Husqyvarna mengantongi total poin 36.
Dikelas Bebek Modif 110 cc dan 125 cc Senior nama Akbar Taufan unggulan tim 86 VMXVSL Swallow DPRT Norifumi yang difaforitkan juara harus mengakui keunggulan Edy Ariyanto dan Rizki HK. Didua kelas ini Akbar Taufan sudah leader tapi tak bertahan lama. Beruntung dia masih bisas nembus 5 besar. Di beberapa kelas lain Akbar Taufan mengalami nasil sial rante motornya lepas dan tak lanjut lomba karena trouble engine.
Sementara itu Rivaldy Julian dari tim PSMX 168Valvolin Denpasar Bali belum bias berbuat banyak di kelas bebek Modif 110 cc dan 125 cc Senior. Maklum ia baru naik ke jenjang Junior tahun ini. Tentunya masih harus adaptasi di persaingan yang cukup ganas. BIsa finish tapi harus terlempar dari 5 besar. Dan Rivaldy masih bisa tersenyum karena mampu merebut juara ke 2 di kelas Sport 4 Tak s/d 250 cc.
Dari cermatan enginesport.co, action Rivaldy Julian sudah cukup mampu menaklukan sirkuit. Mulai melibas berm, melompat di table top atau melewati handicap lain. Yang masih kurang adalah saat start, besutannya seperti kurang melejit. Padahal akselerasi cepat sangat penting utamanya selepas start dan masuk di tikungan pertama. Untuk stamina juga bagus karena ia tidak hanya main di dua kelas saja tetapi lebih.
“Wah saingan berat om, mereka sudah lama di kelas junior lha saya masih baru. Treknya cukup berat juga sih kalau menurut saya. Tapi inilah tantangannya dan seri ke 2 nanti semoga bisa lebih baik lagi dan tarhget 3 besar lah,” ujar Rivaldy Julian pada enginesport.co. Sip!. Unang
Leave a Reply