Event trek lurus 201 meter bertajuk GDS ON THROTTLE DRAGBIKE 2016 di sirkuit GDS Klaten (4/9) kelar sudah. Tercatat 300 stater ikut gaspol, sebagian besar adalah pemain yang acap terjun di acara fun alias latihan bersama. Namun jangan salah, pebalap ngetop juga balap disini. Eko Codox, Dwi Batang, Erwin Sedrex, Nanda Wijaya bersaing versus pemula untuk merebut gelar juara umum.

Trek yang terkenal licin ini memang menjadi momok bagi Eko Codox. Selain gagal merebut gelar juara umum ia nyaris jungkir balik saat gaspol. Motornya keluar trek dan merumput dengan kencang. Beruntung ia mampu mengendalikan pacuannya dan masuk kelintasan aspal lagi hingga finish. Pemicunya adalah saat lepas start buritan motor melintir kekanan.
“Saya berusaha tenang tapi motor sudah keluar trek aspal. Motor dragbike kan susah beloknya jadi kudu tipis tipis mengarahkan setang kearah kanan untuk naik kelintasan lagi. Beruntung jalur rumputnya datar jadi tidak terjungkal,” senyum Eko Codox.

Dwi Batang bermain cemerlang dengan menyabet dua gelar sekaligus. Yaitu mampu melakukan best time dengan catatan waktu 00:07.202 dan meraih gelar juara umum. Ya event resmi GDS ada sistem point dan juara umumnya diganjar uang 5 juta rupiah. Dari 4 kelas point Dwi Batang meraup angka penuh 50 di dua kelas, total nilainya 61 point.
“Trek di sirkuit GDS memang terkenal licin terutama di area startnya. Pas line up saya lihat garis start dimundurkan sekitar 1 meter. Pas gaspol kok justru tidak selicin kayak biasanya dan sejak itu dikelas kelas lain saya pede geber pol,” kata Dwi Batang pada Enginesport.co.

Selain balap, event tersebut juga bikin agenda tetap yaitu kontes modif. 5 pemenang dapat hadiah uang dan piala. Malah sekarang ada lomba SP Drag Body Protektor. Sayangnya ajang positif ini belum diminati peserta. Hanya ada satu peserta yang menggunakan wearpack balap lengkap yaitu Monita PW, dragbiker wanita dari Jogja.
“Padahal dragbike adalah olah raga exstrim dimana unsur safetynya harus benar benar diutamakan. Kalau saya lihat semuanya hanya menggunakan jaket, helm, sarung tangan, celana jin dan sepatu kets yang menutupi mata kaki doang. Kalau terjatuh apalagi adalam kecepatan tinggi pasti cedera,” kata Oni KC selaku juri kontes modif. Sip, perlu diagendakan terus bro. Unang
Leave a Reply