Setelah cukup lama vakum, akhirnya kota Semarang punya generasi anyar pebalap road race. Namanya Kevin Stoner, masih berusia 14 tahun. Belum lama remaja ganteng ini menekuni dunia road race. Masih mencari jati diri dan jam terbang Kevin Stoner bisa melalui tahapan berat di persaingan balap yang cukup ketat. Awalnya memang sempat terseok seok namun slow but sure akhirnya doi bisa bersaing dan meraih prestasi bagus.
Kota Semarang jaman dulu punya pebalap ngetop, sebut saja Pendoz, Imam Safii, Devi Tembong, Cristanto Copet, Bowo Pete dan Deni Aditya. Deni Aditya adalah generasi terakhir, jeda waktu Deni Aditya dan munculnya Kevin Stoner ini cukup lama sekali. Kehadiran Kevin Stoner sendiri bagi masyarakat dan pemerhati balap kota Semarang cukup melegakan sekaligus memberi harapan baru. Maklum Semarang acap menjadi olok olok karena tidak punya pebalap road race baru.
“Baru belajar om, yang penting gaspol dulu. Cukup berat juga sih tapi lama lama enjoy kok di road race,” kata Kevin Stoner.
Doi masih pebalap privateer dan membawa nama Salsa Air Minum P-Ijo Racing Team. Selain terjun di kelas MP5 dan MP6, Kevin Stoner juga acap main di kelas bebek 2 Tak. Yang bebek 2 Tak hanya buat hiburan saja. Prioritas memang di MP5 dan MP6 karena bagaimanapun ini adalah kelas paling penting. Remaja kalem nan santun ini mulai acap nembus 5 besar di event balap Kejurda. Tak ketinggalan juga di event bergengsi seperti Kejurnas Motoprix bisa naik podium 5 besar.
Tipikalnya saat membesut bebek 4Tak memang belum garang. Setingan mesinnya juga belum maksimal alias kenceng banget. Akibatnya saat QTT tak bisa menempatkan di grid depan. Namun lantaran gigih dan telaten saat duel, ia mampu finish 5 besar. Di event Old N New Nite Race Jogjakarta kemaren Kevin Stoner juga naik podium 1.
“Tahun 2017 harus lebih baik lagi dan yang saya butuhkan adalah motor kenceng,” harap Kevin Stoner. Mantab! Unang
Leave a Reply